Analisa Budidaya Jagung Hibrida

Analisa Budidaya Jagung Hibrida

Aji Bintara



Mungkin sebagian besar petani tidak melakukan perhitungan bagaimana analisa budidaya jagung, sehingga tidak bisa memperkirakan besaran untung/rugi hasil dari budidaya jagung hibrida yang mereka usahakan. Petani hanya memperhitung biaya benih, pupuk dan pestisida, selain itu banyak variable lain yang juga mesti diperhitungkan dimulai dari biaya pengolahan, penanaman, pemeliharaan, sampai pada proses panen dan pasca panen sampai pada proses pengakutan. Apakah budidaya jagung hibrida ini layak dan menguntungkan untuk di usahakan? Atau apakah sebaliknya.

 

Untuk itu perlu kita dilakukan analisa budidaya jagung hibrida, agar bisa menghitung kebutuhan modal yang harus dipersiapkan serta harapan atau potensi hasil yang di inginkan setidaknya menjadi ada gambaran.

Berikut adalah rincian analisa budidaya Jagung Hibrida dengan perhituingan luasan 1/2 Bahu (150m X 23m = 3500m2), Lahan bekas tanaman padi milik sendiri jadi tidak ada biaya sewa lahan.

Biaya persiapan Lahan

  1. Pembuatan parit dan drainasi lahan penanaman 10 HKP @75.000 = 750.000

Biaya Penanaman, Pemeliharaan, Panen & Pasca Panen

  1. Penanaman 4 HKW @40.000 = Rp 160.000
  2. Penyulaman ; 1 HKW @40.000 = Rp 40.000
  3. Pemupukan ; 6 HKW @40.000 = Rp 240.000
  4. Penyemprotan ; 4 HKP @75.000 = Rp 300.000
  5. Penyiangan dan Pembumbunan ; 4 HKP @75.000 = Rp 300.000
  6. Pemanenan ;2 HKW @ 40.000, 2 HKP @75.000 = Rp 230.000
  7. Pasca panen (Penjemuran, sortir, dll) ; 4 HKP @75.000 = Rp 300.000
  8. Pemipilan dengan power treaser ; 2700 kg ( 2.7 ton) x Rp 200 = Rp 540.000

Total Biaya Pemeliharan, Panen & Pasca Panen = Rp 2.110.000,-

Biaya Sarana produksi

  1. Benih Jagung Hibrida; 7 kg x @75.000 = Rp 525.000
  2. Urea Non Subsidi ; 125 kg x @6.000 = Rp 540.000 
  3. SP 36; 40 kg x @7000 = Rp 280.000
  4. KCL 25kg @8000 = Rp 200.000
  5. Herbisida khusus Jagung Rp 150.000
  6. Insektisida/ fungisida  2 Kali penyemprotan x Rp. 80.000 = Rp. 160.000

Total biaya Sarana Produksi : Rp.1.855.000

 

 Total Biaya dalam 1 musim tanam   :

 Biaya Persispan lahan + Biaya penanaman, pemeliharaan, panen dan pasca panen + Biaya Saprodi

 =  Rp 750.000 + Rp 2.110.000 + 1.855.000

 = Rp. 4.715.000

 

 

Estimasi Keuntungan bersih

  1. Estimasi dari panen budidaya jagung ini akan mencapai minimal 3 sd 4 ton basah dan minimal 2700 kg ( 2.7 ton ) jagung pipil kering per
  2. Dengan perkiraan harga jual minimal ; Rp. 3.500,- (jagung pipil kering) Maka pendapatan kotor adalah ; 2.700 kg x Rp 3.300= Rp 8.910.000
  3. Maka pendapatan bersih /keuntungan per panen yang didapatkan adalah 
    = Total Pendapatan - Total biaya = Rp8.910.000 - Rp4.715.000= Rp 4.195.000
  4. R/C ratio =  Rp8.910.000 /Rp4.715.000 = 1,89 ( R/C > 1 ) artinya Layak diusahakan

 

Perhitungan diatas merupakan  analisa budidaya jagung hibrida secara umum dilihat dari segi biaya yang dibutuhkan dan keuntungan yang kita dapatkan setiap kali panen. Perhitungan tersebut hanya perkiraan, karena hasil panen tergantung dari harga jual, cuaca, pemeliharaan, serangan hama penyakit dan faktor lain yang mempengaruhi hasil produksi usahatani jagung hibrida.

 

Sumber: Cybex.pertanian.go.id


Tidak ada komentar:

Posting Komentar