Cara Budidaya Semangka Hibrida agar Berhasil

Cara Budidaya Semangka Hibrida agar Berhasil

Aji Bintara

Sebelum terjun dalam budidaya semangka ada baiknya melakukan beberapa pertimbangan diantaranya varietas apa yang akan di tanam, kapan waktunya, teknik yang akan dipakai, lokasi lahan, berapa luas lahan yang akan di tanami dll. Agar nantinya kemungkinan buruk yang terjadi bisa dihindari.

Untuk varietas gunakan yang cocok di daerah masing-masing dan di minati pasar. Sekarang ini hampir semua petani semangka sudah menggunakam varietas hibrida atau F1, ada beberapa pilihan untuk varietas semangka bulat ukuran besar diantaranya Bangkok Flower, Nina, Amor dan lian-lain. Sedangkan untuk semangka berbentuk lonjong atau biasa disebut semangka inul ada beberapa varietas seperti Redin, Bangkok Dragon, Esteem dll.

Waktu tanam biasanya di lakukan setelah panen padi MT1 (sekitar maret - april) atau setelah panen padi MT2 (sekitar juli - agustus). Keduanya harus diperhitungkan sumber air dari mana dan pembuangan atau drainase bermasalah enggak? Juga kecendrungan hama dan penyakitnya juga berbeda, ketika menanam masih banyak hujan penyakit tanaman akan lebih merepotkan di bandingkan hamanya, sedangkan di musim kemarau sebaliknya. Hama banyak menyerang sedangkan penyakit yang diakibatkan jamur sedikit berkurang.

Okelah...... kita langsung pada pokok permasalahannya aja, bagaimana cara budidaya semangka. Yang pertama dipersiapkan adalah:

Pengolahan tanah
  • Pengolahan tanah di harapkan selesai lebih dulu sebelum bibit siap tanam, mengingat semangka adalah tanaman semusim yang berumur pendek.
  • Bibit yang di tanam terlambat akan mengganggu pertumbuhan
  • Buat pola, persiapan untuk got, bedengan dan parit dengan ukuran
  1. Got : lebar 40 cm, dalam 30 cm.
  2. Bedengan : lebar 2,5 m untuk sistem tunggal dan 5-6 muntuk sistem bedengan ganda, tinggi     30 cm pada sisi got, tinggi 15 cm pada sisi parit.
  3. Parit : lebar 20 cm, dalam 15 cm.
  • Tanah di olah sebagian saja hanya pada jalur bedengan tanaman selebar100-120cm untuk yang menggunakan mulsa plastik dan cukup 60-70cm untuk yang menggunakan mulsa jerami.
  • Pada bedengan yang baru di olah setelah jadi yaitu pada bedeng tanam di tabur pupuk kandang, pupuk kimia dan dolomid dengan dosis per ha, sbb
  1. Pupuk kandang : 10 ton
  2. Pupuk Sp36 : 150 kg
  3. Pupuk ZA : 300 kg
  4. Pupuk KCL : 150 kg
  5. Dolomid : 150 kg.
  • Setelah pupuk dan dolomid di tabur, bedeng di kecrok / di aduk sehingga pupuk merata sambil menggemburkan tanah.
  • Bedengan ditinggikan, di ratakan dan di tutup dengan mulsa plastic atau mulsa jeram.
  • Selebihnya  adalah bedeng jalar sebagai tempat menjalarnya cabang-cabang tanaman semangka.
Persemaian
  1. Pilih jenis / Verietas yang baik sesuai kebutuhan pasar.
  2. Kecambahkan lebih dahulu pada piring atau alat sejenis, di lapisi kain atau kertas koran, benih di tabur rapat-rapat di tutuplagi dengan kain atau kertas koran lalu dibasahi dan ditaruh di tempat yang aman dan tidak terkena sinar matahari langsung.
  3. Kontrol tingkat kebasahan media deder tersebut.
  4. Apabila telah berkecambah sepanjang 1-2 mm benih di pindahkan ke polybag dengan media tanah persemaian.
  5. Tempat pembuatan persemaian harus mendapat sinar matahari yang cukup dan terlindung dari hujan, maka di anjurkan di atas bedeng pembibitan di kurung dengan plastic.
  6. Kontrol tingkat kebasahan media bibit, terlalau basah bibit justru membuat kondisi perakaran yang kurang sehat, apabila terlalau kering  bibit tumbuh kerdil.
  7. Kontrol bibit tersebut dari serangan kutu daun (Aphids) dan kepik pemakan daun (2 jenis hama tersebut sering mengganggu pembibitan semangka) dan hama-hama lain.
Penanaman
  1. Semangka di tanam menjalar, maka disediakan bedengan dan bedeng jalar (dari percobaan menanam dengan plastic tidak efisien).
  2. Tiap bedengan hanya satu baris dengan jarak 60 cm (dengan jarak yang  dapat populasi bisa lebih banyak  dan prestasinyapun akan lebih tinggi).
  3. Bibit siap di tanam setelah berdaun penuh 2 helai, kira-kira umur 20 hari.
  4. Penanaman di usahakan agar pangkal batang di permukaan bedeng (jangan terlampau, dalam / dangkal).
  5. Siram agar tanaman baru tersebut tidak layu.
Perawatan / pemeliharaan
  1. Kontrol tingkat kebasahan bedengan, sewaktu tanaman masih kecil cukup di siram pertanaman, apabila sudah besar got di leb sampai tinggi  bedeng, apabila air sudh meresap dalam bedeng, got di buka sehingga air keluar dan di buang secepatnya.
  2. Potong batang pada ruas ke 5, kemudian akan tumbuh beberapa cabang.
  3. Berikan pupuk susulan dengan larutan NPK 2% / 2 kg per 100 lt air. Di kocorkan tiap batang 250 cc atau 1 gelas aqua.
  4. Pilih 3 cabang terbaik dengan cabang yang hampir sama.
  5. Jalurkan cabang tersebut ke arah bedeng jalar dengan bantuan klip.
  6. Ranting ke 1 sampai 10 di potong / di rompes.
  7. Dibuahkan pada ruas ke 11-15 (buah sebelum ruas 11 akan kecil dan buah yang terlalu ke ujung akan berbentuk tidak normal, seperti bolam).
  8. Ranting-ranting di atas ruas ke 11 dan seterusnya di biarkan.
  9. Cabang pada ruas ke 30-32 dipotong.
  10. Seleksi buah, tinggalkan 1 buah tiap batang untuk semangka ukuran besar dan di tinggalkan 2 buah untuk jenis semangka ukuran sedang dan kecil ( ukuran besar misalnya : China Dragon, New Dragon, Grand Dragon, sedangkan ukuran sedang adalah Sugar beby dan ukuran kecil adalah Delicios).
  11. Bolak balik posisi buah semangka supaya warna kulitnya merata.
  12. Kontrol keadaan hama dan penyakit.
  • Hama
-Aphids ( kutu daun )
Hama ini menghisap cairan daun, menularkan virus yang mengakibatkan daun keriting. Pengendalianya dengan : Marshal, curacron, dll.
- Hama trips ( Tungau)
Menghisap daun, daun menjadi kaku berbentuk tidak normal bekas serangga agak mengkilap, tanaman kerdil, buah kecil-kecil.
- Ulat penggerek daun dan buah
- Hama ini memakan daun buah terutama kulit buah sehingga menurunkan kulit buah. Pengendaliannya dengan : Trebon, decis, marshal, dll.
- Kepik.
Kepik memakan daun terutama sewaktu di persemaian dan tanaman muda.
Pengendalianya dengan : Lanate, matador, rizotin, dll.
  • Penyakit
-Penyakit layu ( layu bacteri dan cendawan )
Pengendaliannya dengan : 
  1. Pengolahan tanah yang baik
  2. Draenage yang baik
  3. pH tanah 6,5-7
  4. Penggunaan pupuk kandang yang sudah jadi
  5. Air irigasi tidak berasal dari tempat terserang penyakit layu
  6. Bacterisida dan fungi ( di siramkan pada pangkal batang ) biasanya sedikit menolong.
- Penyakit karat daun.
Menyerang dari daun tua menular kedaun yang lebih muda. Gejala daun terserang, terdapat trotol kuning melebar merubah menjadi coklat dan semakin gelap ( coklat tua ) jaringan daun mati. Serangan berkembang sangat cepat apabila pengendalian dengan fungisida tidak segera dilakukan.
Pengendalianya dengan :
  1. Draenage baik, sehingga kebun tidak terlalu lembab.
  2. Sanitasi kebun baik.
  3. Pemangkasan ranting No 1 sampai 10, sehingga tidak terlalu rimbun dan sirkulasi udara bagus.
  4. Sepray dengan dithane M45, ridomil, antrocol, rovral, dll.
- Penyakit embun tepung ( Mildev ).
Pertama hanya terdapat sedikit trotol seperti perokan tepung atau seperti bekas larutan pestisida yang mengering, melekat pada daun, lama kelamaan mengembang melebar dan semakin banyak. Perkembangan penyakit ini juga cepat.
Penendalianya dengan : Antrokol, Dethane, Ridomil, Rubugan dll.
- Penyakit busuk batang.
Biasanya terjadi di pangkal batang atau tangkali daun.
Pengendaliannya dengan : Pada pangkal batang olesi dengan Fungisida yang di buat pasta.

Panen Dan Produksi

  1. Setelah 22 hari akan keluar bunga betina / sempurna dan bunga tersebut menjadi buah yang dapat di panen setelah 43 hari kemudian.
  2. Sedang untuk semangka berumur genjah dapat di panen setelah 55 hari setelah tanam.
  3. Buah yang tua dapat di ukur dari daun dan sulur pada ruas keduanya buah semangka tersebut telah kering.
  4. Berat normal untuk yang besar berkisar 7-10 kg
  5. Berat normal untuk sedang berkisar 5-6 kg
  6. Berat normal untuk yang kecil berkisar 3-4 kg
  7. Kadar gula berkisar 11-14 Brix.

1 Post a Comment on Cara Budidaya Semangka Hibrida agar Berhasil