Yang ada niatan memulai terjun didunia pertanian, tidak ada salahnya untuk memilih budidaya tanaman sawi hijau (chaesim) atau biasa juga dikenal sawi bakso. Karena budidaya sawi hijau jika dijalankan dengan serius dan baik tantu akan menadpatkan hasil yang lumayan. Jenis sayuran ini harga dipasaran relatif stabil, karena selain digunakan oleh ibu-ibu rumah tangga juga dibeli oleh pedagang bakso dan mie ayam, juga sekarang lagi trend mie seblak/makaroni yang juga membutuhkan sawi hijau ini.
Ok Deh, kita langsung saja kepada pokok acaranya yaitu tentang bagaimana cara budidaya sawi hijau dan nanti dibawah juga akan dibahas analisa usaha budidaya usaha sawi hijau, biar tambah yakin bahwa menanam sawi hijau adalah pilihan yang tepat.
Pembibitan/Persemaian
Waktu tanam sawi terbilang pendek hanya sekitar 40 hari dari mulai semai. Dibagi menjadi dua fase, 15 hari di persemaian dan 25 hari selanjutnya setelah pindah tanam.
Ok Deh, kita langsung saja kepada pokok acaranya yaitu tentang bagaimana cara budidaya sawi hijau dan nanti dibawah juga akan dibahas analisa usaha budidaya usaha sawi hijau, biar tambah yakin bahwa menanam sawi hijau adalah pilihan yang tepat.
Pembibitan/Persemaian
Waktu tanam sawi terbilang pendek hanya sekitar 40 hari dari mulai semai. Dibagi menjadi dua fase, 15 hari di persemaian dan 25 hari selanjutnya setelah pindah tanam.
Untuk penyemaian persiapakn lahan yang akan digunakan untuk media semai, buat bedengan dengan lebar 70 - 100cm. Panjang bedengan dan ketinggiannya bisa disesuaikan dengan sikon. Taburkan pupuk kompos atau pupuk kandang yang sudah matang sebanyak 2kg/m2 pada bedengan persemaian. Aduk secara merata pupuk kandang agar diharapkan tanah pada media semai lebih gembur.
Kemudian untuk kebutuhan bibit sawi untuk lahan 250 bata atau 3500m2 cukup sekitaran 750gr - 1kg
Bibit sawi ditaburkan secara merata pada bedengan media semai, Bisa juga dicampur dengan Furadan atau merk lain yang sejenis untuk menghindari hama tanah mengganggu persemaian sawi hijau.
Kemudian tutup dengan tanah yang sudah dicampur kompos (1:3) tipis saja. Siram dengan sprayer, halus saja agar tidak merubah posisi penutpan tanah komposnya. Tutup dengan plastik hitam jika tersedia bisa menggunakan plastik mulsa PHP, tutup plastik bisa dibuka setelah 24-48jam setelah semai. Perawatan persemaian selanjutnya dengan melakukan penyiraman pagi dan sore menggunakan sprayer.
Bibit sawi ditaburkan secara merata pada bedengan media semai, Bisa juga dicampur dengan Furadan atau merk lain yang sejenis untuk menghindari hama tanah mengganggu persemaian sawi hijau.
Kemudian tutup dengan tanah yang sudah dicampur kompos (1:3) tipis saja. Siram dengan sprayer, halus saja agar tidak merubah posisi penutpan tanah komposnya. Tutup dengan plastik hitam jika tersedia bisa menggunakan plastik mulsa PHP, tutup plastik bisa dibuka setelah 24-48jam setelah semai. Perawatan persemaian selanjutnya dengan melakukan penyiraman pagi dan sore menggunakan sprayer.
Pengolahan Lahan
Pengolahan lahan dilakukan bisa bersamaan dengan waktu pembibitan. Sambil meunggu bibit sawi cukup sampe waktunya.
Lakukan penggemburan tanah dan buatlah bedengan menggunakan pencangkulan. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki struktur tanah, sirkulasi udara serta menambah kesuburan tanah. Jangan lupa tanah yang digemburkan harus terbebas dari rumput liar dan gulma. Taburkan juga kapur dolomit dika didapat PH tanah kurang dari 6.
Cangkul tanah sedalam 20 hingga 40 cm. Selain itu tambahkan pula pupuk organik atau pupuk kandang yang sudah matang ke dalam tanah untuk memperbaiki fisik serta kandungan baik pada tanah.
Penanaman
Setelah benih bertunas (sekitar 15HSS) dan lahan telah siap maka langkah berikutnya adalah proses penanaman. Sebelumnya pilihlah bibit sawi dengan kondisi baik yaitu mulai akar hingga daun mudanya terlihat sehat, lengkap dan daunnya hijau.
Berikut ini adalah cara menanam sawi hijau:
Tanam bibit sawi pada lahan dengan jarak berkisar 20 hingga 25 cm setiap tanamannya.
Lubang pada lahan tanam yang harus disiapkan pun memiliki kedalaman antara 6 hingga 10 cm. Atau bisa juga ditanam langsung dengan cara menancapkan pangkal batang bibit sawi menggunakan jempol pada tanah bedengan yang masih basah.
Perawatan / Penyiraman
Untuk proses perawatan sawi hijau tidak ada yang istimewa artinya tidak terlalu berbeda dengan tanaman lain yang tetap memerlukan air tetapi dalam jumlah yang wajar atau tidak berlebihan.
- Ketika udara mulai hangat atau bisa dibilang sedang memasuki musim kemarau, pastikan kondisi sawi hijau tetap sejuk.
- Jangan biarkan sawi hijau yang sudah anda tanam terkena paparan sinar matahari lebih dari 8 jam ini akan mengganggu proses pertumbuhan serta fotosintetisnya.
- Apabila sedang musim penghujan tiba, anda tidak perlu menyirami 2 kali bahkan sekali dalam sehari.
- Perhatikan curah hujan yang ada dan sesuaikan dengan kondisi kelembapan tanah.
- Pemberian pupuk urea untuk tanaman sawi yaitu 100 kg pupuk urea untuk satu hektar tanaman sawi untuk tanaman sawi yang ditanam pada lahan yang cukup normal. Anda juga bisa ikuti cara menanam sawi hijau di rumah
- Apabila tanaman sawi ditanam pada lahan yang kurang subur, pemberian pupuk urea untuk tanaman sawi yaitu 200 kg pupuk urea untuk satu hektar tanaman sawi
- Jika pupuk urea ini tidak tersedia, maka penggunaan pupuk urea untuk tanaman sawi bisa diganti oleh pupuk ZA. Penggunaan pupuk ZA untuk tanaman sawi bisa mengikuti dosis 240 kg pupuk ZA untuk satu hektar lahan tanaman sawi
- Pemberian pupuk untuk tanaman sawi bisa dilakukan 2 kali, yaitu pada saat umur tanaman 2 minggu dan 4 hinggu
- Pemberian pupuk untuk tanaman sawi varietas yang berumur lebih pendek bisa dilakukan satu kali saja, yaitu saat umur tanaman sawi 2 minggu.
- Hitungan dosis pupuk untuk sawi per tanaman bisa mengikuti perhitungan kebutuhan pupuk sekitar 3 hingga 5 gram per lubang untuk pemberian pupuk urea.
Panen
Ini bisa dilakukan ketika tanaman sawi berumur 25-35 HST tergantung varietas dan keadaan.
Analisa Usaha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar