Hal yang paling berbeda dari hazton adalah dimana sebuah metode dalam penanaman padi yang menggunakan 20-30 bibit perlubang tanam. Mungkin ini tak lazim jika dibandingkan dengan metode SRI (dengan 1 bibit) ataupun cara konvensional yang menggunakan 3 s/d 5 bibit perlubang tanam. Diharapkan dengan menggunakan bibit yang banyak akan menjadi indukan yang produktif, tanpa harus konsentrasi pada pembentukan anakan lagi.
Ada beberapa tahapan dalam budidaya dengan metode Hazton adalah sebagai berikut:
- Persiapan Lahan : rumput/jerami dibersihkan (dipotong atau dengan herbisida) kemudian lakukan pengolahan tanah, sekaligus aplikasikan pupuk organik/kandang sebanyak 500-1.000 kg/Ha dan SP- 36 sebanyak 150 kg/ha.
- Aplikasi Decomposer/Sterilisasi lahan (Jerami, rumput, lahan), 1 sachet DECOPRIMA (100 gr), dilarutkan dalam 1-2 liter air didiamkan selama 3-6 jam kemudian diencerkanuntuk 100 liter air, dan disemprotkan merata menggunakan sprayer di jerami yang telah disebarkanmerata di lahan. Pastikan kondisi jerami tetap lembab/berair (macak-macak) supaya proses dekomposisi berjalan optimum. Keperluan untuk 1 ha sawah = 400 liter/ha (4-5 saset).
- Persiapan Benih (100-120 kg/ha), Pilih benih unggul yang telah dilepas Menteri Pertanian
atau benih unggul lokal. - Imunisasi Benih. Benih direndam dengan air yang dicampur BactoPlus Padi selama 24 jam. 1 tablet untuk 5-10 kg gabah.
- Pemeraman Benih. Setelah diperam dalam karung goni lembab + 24-48 jam, benih tumbuh tunas dan akar siap ditabur/disemai di pesemaian.
- Benih yang sudah diperam (sudah keluar akar) ditabur merata di bedengan pesemaian.
- Agar terhindar serangan burung, benih yang telah ditabur dipukul-pukul/dibenamkan sedikit di dalam lumpur
- Imunisasi Padi di pesemaian (Saat umur 7-15 hari setelah semai). Satu tablet Bactoplus dilarutkan 100 cc air, dibiarkan 6-12 jam, dicampur air 15 liter (1 tangki semprot).
- Umur bibit 25-30 hari ditanam dengan 20-30 bibit/lubang
- Jarak Tanam menggunakan Sistem Jajar Legowo (4:1, 2:1). Jarak Tanam 25x20/40.
- Aplikasi Pupuk Urea 50 kg dan NPK 50 kg pada umur 5-7 hari setelah tanam'
- Aplikasikan PPC (Pupuk Pelengkap Cair) pada umur 7, 17, 27 dan 37 hari setelah tanam.
- Aplikasi Probiotik Bactoplus Padi pada umur padi: 12, 24, dan 45 hst. Dapat dicampur dengan insektisida (Bahan Aktif: Abamiktin 2 cc/liter)'
- Aplikasi Pupuk Susulan: Pupuk Urea 50 kg, NPK 100 kg, dan KCl 50 kg pada umur 25 hari setelah tanam.
(Berdasarkan pengamatan, hasil riset, dan testimoni petani)
- Produksi panen tinggi (hasil berlipat)
- Mudah dalam penanamannya
- Tanaman cepat beradaptasi/tdk stres setelah tanam.
- Relatif tahan terhadap hama keong mas dan orong-orong.
- Sedikit bahkan tidak ada penyulaman
- Sedikit bahkan tidak ada penyiangan
- Umur panen lebih cepat (+15 hari)
- Mutu gabah tinggi (sedikit hampa)
- Rendemen beras kepala tinggi (prosentase beras pecah rendah)
- Memerlukan tambahan benih dari biasanya (keperluan benih metode hazton 100-120 kg/ha).
- Karena tanaman rimbun perlu dikawal dengan agencia hayati (imunisasi padi, penggunaan decomposer/sterilisasi lahan, dan bio fungisida).
- Perlu pupuk (organik/anorganik) tambahan dari dosis normal/anjuran.
Sukses Petani Indonesia.
krenn, majukan pertanian kalimantan barat,,,, ayoo dong datang dan terapkan juga di daerah saya kabupaten sekadau,,, khusus nya saya di daerahKecamatan nanga mahap... terimakaih,, mudah2n mebuka wawasan pertanian yang lebih dahsyat dikalbar.. ok
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus