Proses Pengelolaan Air Padi Organik

Proses Pengelolaan Air Padi Organik

Aji Bintara



Meskipun secara umum air yang tergenang dibutuhkan padi sawah, namun ada saatnya sawah harus dikeringkan agar pertumbuhan dan produktivitas tanaman menjadi baik. Itulah sebabnya pemasukan dan pengeluaran air harus dilakukan.
 
1. Penggenangan sawah
Agar produktivitas dan pertumbuhan tanaman menjadi baik, penggenangan bukan dilakukan secara sembarangan. Ketinggian air genangannya perlu disesuaikan dengan fase pertumbuhan tanaman sebagai berikut.

a. Awal pertumbuhan
Setelah bibit padi ditanam, petakan sawah harus digenangi air setinggi 2-5 cm dari perrnukaan tanah. Penggenangan air ini dilakukan selama 15 hari atau saat tanaman mulai membentuk anakan. Air harus dipertahankan pada ketinggian tersebut. Tujuannya agar struktur tanah yang sudah diperoleh saat pengolahan tanah dapat dipertahankan. Penggenangan air ini pun dapat menghambat pertumbuhan gulma karena gulma akan sulit tumbuh pada air dangkal. Dalam hal permukaan tanah yang tidak rata, harus sudah diantisipasi sejak pengolahan tanah, yaitu saat penggaruan.
 
b. Pembentukan anakan
Pada fase pembentukan anakan, ketinggian air perlu ditingkatkan dan dipertahankan antara 3-5 cm hingga tanaman terlihat bunting. Bila ketinggian air lebih dari 5 cm, pembentukan anakan atau tunas akan terhambat. Sebaliknya, bila ketinggian airnya kurang dari 3 cm, gulma akan mudah tumbuh.
 
c. Masa bunting
Pada masa bunting, air sangat dibutuhkan dalam jumlah cukup banyak. Oleh karena itu, ketinggian genangan airnya pun harus cukup tinggi, yaitu sekitar 10 cm. Kekurangan air pada fase ini harus dihindari karena dapat berakibat matinya primordia. Kalaupun primordia tidak mati, bakal butir gabah akan kekurangan makanan sehingga banyak terbentuk butir gabah hampa
 
d. Pembungaan
Selama fase pembungaan, ketinggian air dipertahankan antara 5-10 cm. Kebutuhan air pada fase ini cukup banyak. Namun, bila mulai tampak keluar bunga maka sawah perlu dikeringkan selama 4-7 hari. Ini dilakukan agar pembungaan terjadi atau berlangsung secara serentak. Pada saat bunga muncul serentak, air segera dimasukkan kembali agar makanan dan air dapat terserap sebanyak-banyaknya oleh akar tanaman. Ketinggiannya tetap 5-10cm.
 
2. Pengeringan sawah
Seperti halnya penggenangan sawah, pengeringan air pun perlu dilakukan. Pengeringan tidak dilakukan pada semua fase pertumbuhan tanaman, tetapi hanya pada fase sebelum bunting dan fase pemasakan biji.

Tujuan utama pengeringan sawah adalah untuk memperbaiki aerasi tanah, memacu pertumbuhan anakan, meningkatkan suhu dalam tanah, meningkatkan perombakan bahan organik oleh jasad renik, mencegah terjadinya busuk akar, serta mengurangi populasi berbagai hama.

Selain itu, untuk fase-fase tertentu, tujuan pengeringannya berbeda sehingga perlu dilakukan secara tepat pada fase tersebut. Cara mengeluarkan air adalah dengan membuka saluran pembuangan di pinggir lahan sehingga air keluar melalui alur yang sudah dibuat di tengah-tengah lahan.

a. Menjelang bunting
Pengeringan lahan menjelang padi bunting bertujuan untuk menghentikan pembentukan anakan atau tunas karena pada saat ini tanaman mulai memasuki fase pertumbuhan generatif. Lama pengeringan lahan sekitar 4-5 hari. Pengeringan ini akan mengurangi tercairnya zat-zat hara dalam tanah sehingga penyerapan hara oleh akar untuk pembentukan anakan akan berkurang. Keadaan seperti ini akan merangsang pertumbuhan generatif sehingga tanaman akan berbunga serentak.

b. Pemasakan biji
Tujuan pengeringan sawah pada saat pemasakan biji adalah untuk menyeragamkan biji dan mempercepat pemasakan biji. Oleh karena umur pemasakan biji padi sangat bervariasi tergantung varietasnya maka sebagai patokan pengeringan adalah saat seluruh bulir padi mulai menguning. Pengeringan jangan dilakukan sebelum semua bulir tampak menguning karena dapat berakibat malai padi menjadi kosong. Pengeringan ini dilakukan hingga saat padi dipanen. 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar