Budidaya Kacang Hijau Varietas Unggul

Budidaya Kacang Hijau Varietas Unggul

Aji Bintara

Kebiasaan pola tanam pertahun petani di sini (desa Karangjunti dan sekitarnya) adalah padi palawija palawija, (padi, kedelai, kacang hijau). Namun beberapa tahun terakhir ini sepertinya telah terjadi pergeseran pola tanam menjadi  padi, padi, palawija. 

Setelah penanaman padi kedua (sadon) kebayakan orang disini menanam kacang hijau. Untuk itu sengaja akan kami paparkan bagaimana cara budidaya kacang hijau secara umum tapi mendapatkan hasil yang memuaskan.

1.  Syarat Tumbuh
a. Tanah 
Tekstur : Liat berlempung banyak mengandung bahan organik, aerasi dan drainase yang baik. 
Struktur tanah gembur
Ph 5,8  7,0 optimal 6,7 
b. Iklim 
Curah hujan optimal 50 - 200 mm/bln 
Temperatur 25o - 27o C dengan kelembaban udara 50 - 80% dan cukup mendapat sinar matahari.

2. Teknologi Budidaya
a. Benih
Gunakan benih unggul yang telah beredar dipasaran seperti varietas merak, sriti, perkutut, kenari, vima, kutilang dll. Khusus untuk varietas dua terakhir dikabarkan memiliki potensi hasil yang lebih baik, bahkan untuk varietas kutilang berpotensi menghasilkan 1.9 ton/Ha.

b. Pengelolaan Tanah
  1. Pada lahan sawah bekas tanaman padi tidak dilakukan pengolahan tanah ( TOT ). Penyiapan lahan yang baik dilakukan sebelum tanam. Hanya dibuatkan parit setiap 120cm -150cm dengan lebar 30cm.
  2. Pada tanah bertekstur ringan tidak perlu dilakukan pengolahan tanah.
  3. Pada lahan kering (tegalan) pengolahan tanah dilakukan intensif dibersihkan dari rumput, dicangkul hingga gembur (untuk tanah tegalan yang berat pembajakan dilakukan sedalam 15-20 cm), dibuat petakan 3-4 m.
  4. Tanah tegalan bekas tanaman jagung, kedelai atau padi gogo perlu pengolahan tanah minimal.
  5. Pemberian mulsa jerami sekitar 5 ton/ha agar dapat menekan pertumbuhan gulma, mencegah penguapan air dan perbaikan struktur tanah.
c. Penanaman
  1. Waktu Tanam
Pada lahan sawah tanaman kacang hijau ditanam pada musim kemarau setelah padi. Sedangkan dilahan tegalan dilakukan pada awal musim hujan.
  1. Cara Tanam
Benih ditanam dengan cara tugal, dengan jarak 40 cm x 10 cm atau 40 cm x 15 cm, tiap lubang diisi 2 biji.
d. Pemupukan
  1. Pada lahan sawah bekas tanaman padi tidak perlu dilakukan pemupukan.
  2. Pada lahan kering diperlukan pemupukan dengan NPK.
  3. Pada tanah yang kurang subur dilakukan pemupukan 45 kg Urea + 45 - 90 kg TSP + 50 kg KCL/ha.
  4. Penambahan pupuk organik seperti pupuk kompos, pupuk kandang dapat meningkat kapasitas menahan air didalam tanah.
e. Pengairan
  1. Tanaman kacang hijau relatif tahan kering, namun tetap memerlukan pengairan terutama pada periode kritis pada waktu perkecambahan, menjelang berbungan dan pembentukan polong.
f. Penyiangan
  1. Penyiangan dilakukan seawal mungkin karena kacang hijau tidak tahan bersaing dengan gulma. Penyiangan dilakukan 2 kali pada umur 2 dan 4 minggu.
g. Pengendalian hama dan penyakit
  • Pengendalian hama
    1. Hama utama kacang hijau adalah       :           lalat kacang Agmmyxa phaseoti, ulat jengkal Piusia chaitites, kepik hijau Nezara virfduta, kepik coklat Riptonus tinearis, penggerek polong Maruca testutalis dan Etietla ztnckenetta, dan Kutu Thrips.
    2. Pengendalian hama dapat dilakukan dengan insektisida, seperti: Cwifldor, Regent, Curacron, Atabnon, Furadan, atau Pegassus dengan dosis 2-3 ml/liter air dan volume semprot 5OIM>00 liter/ha.
    3. Pada daerah endemik lalat bibit Agromyza phaseoti perlu tindakan perlakuan benih dengan insektisida Carbosulfan (10 g/kg benih) atau Fipnonil (5 cc/kg benih).
  • Pengendalian penyakit
    1. Penyakit utama adalah bercak daun fcrcospeiu w-cscenst busuk batang, embun tepung Erysiptiepoiygoni, dan penyakit puru Bsinos giycines.
    2. Pengendalian dilakukan dengan penyemprotan fungisida seperti: Benlate, Dithane M-45, Baycor, Delsene MX 700 atau Daconil pada awal serangan dengan dosis 2 g/l air.
    3. Penyakit embun tepung Erysiphepofygoni sangat efektif dikendalikan dengan fungisida hexakonal yang diberikan pada umur 4 dan 6 minggu.
    4. Penyakit bercak daun efektif dikendalikan dengan fungisida hexakonazol yang diberikan pada umur 4, 5 dan 6 minggu.
 
3. Panen dan Pasca panen
a. Panen
Kacang hijau dipanen sesuai dengan umur varietas, Tanda-tandaq lain bahwa kacang hijau telah siap untuk di panen adalah berubahnya warna polong dari hijau menjadi hitam atau coklat dan kering. Keterlambatan panen dapat mengakibatkan polong pecah saat dilapangan. Panen dilakukan dengan cara dipetik. Panen dapat dilakukan satu, dua atau tiga kali tergantung varietas. Jarak antara panen kesatu dan ke dua 3-5 hari.
b. Pasca Panen
Pengeringan polong dilakukan selama 2-3 hari dibawah sinar matahari. Pembijian dilakukan secara manual yaitu dipukul-pukul dengan tongkat kayu. Pembijian dilakukan di dalam kantong atau karung untuk menghindari kehilangan hasil. Pembersihan niji dari kulit polong dilakukan dengan tampi. Sebelum disimpan biji kacang hijau di jemur kembali sampai mencapai kering simpan yaitu kadar air 8 - 10 %.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar