Praktek Langsung Menanam Semangka F1 di Musim Kering

Praktek Langsung Menanam Semangka F1 di Musim Kering

Aji Bintara

Bismillahir rohmanir rohiim.
Pada kesempatan ini kami memulai usaha menanam semangka di musim tanam ketiga, setelah MT-1 Padi, MT-2 Padi, dan MT-3 palawija. Nah... pas palawijanya kami menanam semangka. Dengan asumsi menanam semangka di musim kering lebih hemat biaya karena hampir tanpa olah tanah dan cara pemupukannya juga lebih sederhana atau sedikit.

Setelah pertengahan puasa tahun ini ( 1435 H / 2014 M ) panen padi sudah dimulai. Karena inin mengejar sebelum lebaran diusahakan agar bisa mulai menanam semangka, gerak cepat pun dilakukan. Karena kebetulan tanpa olah tanah maka persiapannya adalah hanya menyiapkan persemaian semangka.

Disini kami menggunakan cara yang sederhana  dalam membuat persemaian. Tidak menggunakan persemaian polybag seperti yang di tayangkan di tv, internet atau di buku-buku panduan budidaya tanaman semangka. Melainkan hanya menggunakan media semai tanah liat yang diambil dari sekitar sawah yang akan di tanami semangka. caranya ambil tanah secukupnya di bulat-bulatkan sebesar telor ayam kampung, atau diameter 3cm-3.5cm, kemudian di lubangi sedalam kurang lebih 1cm dengan diameter 0.7cm.

Selanjutnya mengisi media semai yang berupa bulatan tanah tersebut dengan benih semangka. dimasukan bagian yang ada calon akarnya pada bagian bawah. Setelah itu bulatan tanah / media semai di jejerkan dengan rapi pada tempat yang telah disiapkan sebelumnya.

Tempat yang akan di gunakan untuk menyimpan media semai tersebut sebelumnya di taburi abu sekam terlebih dahulu, selain agar rata juga agar bisa meresapkan air ketika ada kelebihan air ketika proses penyiraman bibit semangka. Susun bulatan tanah media semainya dengan lebar sekitar 80-100 cm, dan panjangnya sesuai kebutuhan benih, bisa 2 meter. bisa 3 meter atau yang lainnya. Kemudian tutup lagi dengan abu sekam pada bagian atasnya degan rata dengan  jarak ketebalan dari bulatan tanah / media semai sekitar 1cm. Siram dengan air bersih ke seluruh permukaannya , sebaiknya menggunakan handspayer agar tidak merusak bibit yang disiram.

Kemudian tutup dengan plastik selama sehari semalam. Siram tiap pagi dan tutup lagi plastiknya hingga muncul tanda-tanda kehidupan benih semangka. Jika sudah mulai muncul kecambah dari benih semangka maka tutup plastik sudah tidak di gunakan lagi. Sebagai gantinya gunakan sungkup atau penutup plastik berbentuk seperti huruf "U" terbalik dengan rangka dari belahan bambu untuk melindungi bibit semangka dari curah hujan yang terlalu besar atau apa saja yang kemungkinan merusak bibit semangka. Setelah 7-10 hari bibit semangka siap di pindahkan ke lahan yang sudah dipersiapkan.


Pediksi ternyata meleset, musim kemarau masih terjadi hujan deras semalaman ketika paginya sudah rencana bibit semangka siap dipindah tanamkan. Akhirnya dari rencana tanpa olah tanah terpaksa membuat parit-parit agar genangan air tidak mengganggu pertumbuhan semangka. Tanah galian paritnya di jadikan bedengan tipis tempat bibit semangka di letakan. Dengan jarak tanam 60cm sisitem ganda artinya tanaman semangka diletakan saling berhadapan pada bedengan aatau bidang tanah selebar 5,5m.

Rencana pemberian pupuk dasar (NPK Mutiara 16-16-16) pun gagal karena lahan dirasa masih cendrung becek. Alhasil semangka si tanam langsung tanpa diberiakan pupuk dasar terlebih dahulu. Setelah tanah sudah cukup bagus atau sekitar 3 hari setelah tanam baru berani memberi NPK satu sendok teh per tanaman di berikan sekitar 12cm dari pangkal semangka dengan cara di tugal atau di panja.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar