SOP Budidaya Padi versi BPPI

SOP Budidaya Padi versi BPPI

Aji Bintara

Persiapan Lahan

  1. Tebar jerami dan kompos minimal 1 ton/ha dengan merata
  2. Semprot dengan boosleman decomposer, diamkan sampai dengan 2 minggu
  3. Bajak lahan
  4. Semprotkan decomposer 7 hari sebelum tanam.
Perlahuan benih dan persemaian
  1. Lakukan  seleksi benih
  2. Rendamlah benih dalam larutan NPK hayati selama 24 jam, kemudian tiriskan selama 24 jam
  3. Setelah muncul calon akar, sebar di bedengan persemaian.
  4. Tambahkan kompos matang pada media semai
  5. Untuk perawatan persemaian, semprotkan boosleman akatoshiro dan lakukan pemasangan pias Trichogramma untuk antisipasi penggerek batang
  6. Lakukan pindah tanam pada usia 14-15 hari setelah semai
Perawatan Tanaman 
  1. Aplikasi boosleman NPK Hayati mulai umur 10 HST, diulang setiap 10 hari sampai umur 40 HST
  2. Aplikasi boosleman agen hayati (akatoshiro, materizium. beauveria, hirsutela) mulai umur 14 HST dan ulangi setiap sepuluh hari sampai sengan umur 50 HST
  3. Lakukan pemasangan pias Trichogramma mulai umur 10 HST, ulangi setiap seminggu sekali
  4. Maksimalkan pengisian bulir dengan penyemprotan nutrisi K tinggi dan mikro saat pengisian bulir setiap seminggu sekali.

Gambar dibawah ini adalah salak satu contoh budidaya padi dengan SOP dari BPPI
tanpa aplikasi pestisida kimia dan pupuk kimia.


Estimasi Biaya per hektar:
  • Kompos sapi / kambing 2 ton  Rp 800.000
  • Agens hayati perbooslem Rp 25.000 x 12 aplikasi = Rp 300.000
  • Pias Tricogramma Rp 300.000 (jika ternak sendiri Rp 100.000)
  • Total Biaya Rp 1.400.000
  • Artinya lebih hemat kan... he he
Demikian sebuah artikel saya ambilkan dari SINI semoga bisa cpet di praktekan dan membuahkan hasil yang berlipat ganda. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar