Evaluasi dan Revisi Penanaman Semangka Musim Kering Tahun 2014

Evaluasi dan Revisi Penanaman Semangka Musim Kering Tahun 2014

Aji Bintara

Gamabar di samping adalah penampakan tanaman semangka  ketika berumur kurang lebih 25 HST. Sekedar catatan evaluasi atas penaman semangka di musim kering menggunakan semangka hibrida (F1) varietas Nina dari Bayer.

Pada awalnya pertumbuhan semangka normal (masa vegetatif) tapi kemudian memasuki masa pembesaran buah baru terasa ada yang kurang beres. Hal yang paling menyakitkan adalah banyaknya tanaman yang mati layu karena penyakit yang dialibatkan oleh jamur. Juga daun pada bagian pangkal sekitar perakaran terlalu cepet menguning akibat serangan kutu daun yang kurang diperhatikan. Hama sebangsa kutu ternyata lebih dominan dari pada hama ulat, tentu saja semua itu sangat menakutkan kalo memikirkan hasil panennya nanti.

Untuk perbandingan dilahan pertanaman ada beberapa varietas yang di tanam tetangga sawah diantaranya verietas Redin (Semangka Inul) dan Bankok Flower dari PT BISI (Chia Thai Seed), untuk yang Redin tidak begitu naksir karena dia itu semangka lonjong yang potensi berat perbuahnya cuma 4kg, walaupun bisa ditanami dua buah pertanaman. Perawatan yang sepertinya njlimet, buah muda yang terlalu getas atau mudah putus, bentuk daun juga kurang menarik... pokoke belum cinta lah...he he. Gak tahu kalo nanti nanti bisa suka mah...Bisa saja itu juga terjadi he he he.

Yang membuat jatuh cinta justru pada varietas Bangkok Flower. Pertumbuhan yang kuat dan buah gampang nempel ketika pas pembungaan. Corak buahnya juga lebih jelas dibandingka dgn varietas Nina. Pengen deh berikutnya menanam varietas Kembang Bangkok tersebut. Tapi kabarnya bibitnya sudah mulai susah didapat, gimana dong....?

Untuk tanaman yang mudah mati layu kemungkinan besar karena drainasi yang kurang bagus, terutama parit yang terlalu dangkal. Akibatnya kelembaban media tanam tinggi, selanjutnya pertumbuhan jamur hebat, Kemudian perakaran semangka juga terlalu lama tergenangi air ketika memberikan pengairan dengan di Leb. Sehingga pada akhirnya tanaman semangka banyak yang layu kemudian mati. Rencana kedepan kedalaman parit dibuat 20cm s/d 30cm. Sedangkan jarak antar tanaman diperlebar menjadi 65cm-70cm. Kemudian jarak tanaman dengan bibir paritnya 30cm. Dan lebar bedengan ganda 5.5m.


Atau bisa juga menanam semangka di musim kering tanpa olah tanah. Artinya tanpa harus membuat parit atau solokan pada hamparan media tanam, melainkan semangka langsung ditanam di lahan yang telah di "lobang" sdangkan pada tanah bedengan semangka di tutup mulsa jerami. Demikian juga tanah diantara bedengan juga dikasih alas jerami, alasannya agar tanah tidak terlalu mudah kering atau retak-retak. Padahal jika tanahnya terlalu cepet kering sampai retak-retak di kawatirkan ada perakaran yang putus yang mengakibatkan pertumbuhan tanaman terganggu.

Satu lagi... dalam melakukan pengairan sistem leb tidak disarankan permukaan air sampai mendekati bibir atas parit. cukup sedikit genangan saja asal bisa dicawuk menggunakan gayung untuk menyiram bagian bedengan tempat semangka di tanam. Istilah orang sunda bahwa lahan penanaman semangka itu harus "TIIS TUUS", tanaman semangka menghendaki adanya air ( tiis) tapi tidak berlebihan, tidak becek ( tuus ).

Masalah pemupukan juga perlu di evaluasi, pada masa vegetatife pemberian pupuk dengan kandungan N lebih banyak dianjurkan walau pun tetep harus berimbang. Bisa menggunakan NPK 27-7-7 atau NPK 16-16-16 Mutiara atau NPK 15-15-15 Phonska. Namun untuk yang kandungan N nya berimbang bisa di tambahkan dengan pupuk lain seperti Urea/ZA. Jumlah total pupuk untuk hamparan satu bahu (7000 m2) para seniorku disini menghabiskan kurang lebih 1 ton. dengan pembagian sebagai berikut, 200kg Urea/Za, 600kg NPK Phonska, 200kg KCL, sedangkan pada praktek kami dengan hamparan penanaman  skitar 2300 m2 hanya menghabiskan sekitar 120kg total pupuk yang digunakan.

Yang perlu diperhatikan disini juga daun pertumbuhannya sejak awal hingga panen diusahakan tetap sehat, Karena apabila tanaman sudah terserang hama atau penyakit maka penanganananya akan akan sulit sehingga akan sangat mempengaruhi hasil bahkan bisa pada keadaan gagal panen, Seperti  juga disinggung diatas hama semangka yang utama adalah jenis Kutu dam Tungau. Sedangkan ulat dan lalat buah tidak lah terlalu menghawatirkan karena jarang terjadi serangan ulat dan lalat buah, walaupun memang untuk setiap hama kita harus tetap waspada.


Belum Selesai....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar